IKLAN

Sunday 13 February 2011

Pemuja Rahasiamu

     Jam 00.00 Wita tengah malam hari telah berubah  dari sabtu tanggal 12 February 2011 ke Minggu 13 February 2011.
    Karena masih terus merindukannya, dan rindu itu belum juga hilang sampai tengah malam. Aku pun menghidupkan komputerku, masuk akun Ymku. eh! Ternyata bidadari sedang online. Lansung saja ku ketik,
     "gi mngapain Dev, tidur ya"
     Sambil menunggu jawaban di YM. Saya menganti kartu hp saya dengan kartu  nomor Rahasia, saya pun mengirimkan SMS ke  Deva.
     "Entah mengapa Rindu ini datang lagi, padahal sudah kubuang jauh-jauh rasa sukaku kepadamu. Sudah kukubur Rasa cintaku padamu dalam-dalam. tapi mengapa wajahmu slalu menemani di segala aktivitasku, serta senyum manismu slalu hadir dalam mimpi indahku."
      Karena kelelahan yang luar biasa akupun tertidur, tentu  peralatan listrik termasuk komputer kumatikan semua, biar hemat seperti katanya Pak Dahlan Iskan.
     Nah ! saat mau sholat subuh aku memeriksa hpku, ternyata ada sms masuk. Dari Bidadari Deva.
     "Kamu Sapa ?"
     Saya sholat subuh dulu, kemudian membalas smsnya.
     "Pemuja Rahasiamu"
     Setelah itu dia nggak balas smsku lagi.


Rindu Setengah Mati

    Selepas Isya aku menyaksikan Pertandingan Persiba Balikpapan melawan Persipura Jayapura. Aku menonton di rumah tepatnya di dalam kamarku. Awalnya sih biasa saja , sampai tiba-tiba aku merasa rindu setengah mati dengan Deva si bidadari kuning biru.
     Entah mengapa seolah-olah dia ada disini, di dalam kamarku. Menonton ISL bersamaku. mengenakan Busana Muslimah lengkap dengan Jilbab berwarna Merah Marun --Deva memakai Busana Muslimah hanya setahun sekali, yaitu saat Ramadhan tiba--Deva semakin anggun dengan busana muslimah yang ia kenakan dan rasa cintaku semakin bertabah saat ia mengenakan Pakaian yang menutup aurat tersebut.
     Untuk mengobati rasa rinduku padanya, aku mengambil Foto Deva yang berukuran 10 R Jumbo dari atas meja belajarku. dan menaruhya di sampingku, agar setiap menit  merindukanya aku dapat  langsung memandang wajahnya walau hanya melalui gambar 2 demensi.